Dosen ITTP Jadi Pembicara Webinar HKI Untuk Start-UP
Jumat, (11/12), ITTP bersama dengan Bappedalitbang Banyumas menyelenggarakan webinar sekaligus penghargaan pemenang Krenova tahun 2020. Webinar mengambil tema tentang Hak Kekayaan Intelektual (HKI), untuk menambah wawasan para peserta dan inovator tentang pentingnya hak cipta atau paten.
“Saya ucapkan apresiasi setinggi – tingginya untuk para peserta yang mengikuti Krenova 2020”, ucap Jakarta Tisam, perwakilan Bappedalitbang, saat membuka acara.
Acara ini diadakan secara daring dan disaksikan oleh warga Banyumas melalui zoom meeting. Untuk para pemenang serta peserta Krenova 2020 sendiri langsung hadir di kantor Bappedalitbang Banyumas dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.
Bertindak sebagai narasumber dalam webinar kali ini adalah Sigit Pramono, M.T, Direktur Banyumas Digital Valley yang juga merupakan dosen dan inovator di ITTP. Beliau menyampaikan betapa pentingnya HKI bagi produk yang dibuat ataupun segala bentuk inovasi yang telah diciptakan oleh masyarakat.
“HKI sangat penting untuk setiap inovasi yang diciptakan untuk melindungi dari pembajakan dan plagiarism. Jadi HKI ini sangat penting sekali untuk produk yang dihasilkan”, ujar Sigit Pramono.
Dosen sekaligus CEO PT Egrotek, Start Up rintisannya, menceritakan tentang pengalamannya membangun StartUp dan bagaimana proses mengurus legalitas berupa hak cipta dan merk dagang Egrotek.
Nyatanya, sampai saat ini masih banyak warga yang bingung dengan proses pengurusan. Selain itu, kendala biaya juga masih menjadi alasan warga tidak mendaftarkan Kekayaan Intelegent produk inovasinya. Seperti yang dirasakan oleh Teguh Priyatno, peserta sekaligus juara 2 Krenova Banyumas 2020 kategori produk Tepat Guna.
“Bagaimana dengan mudah dan murah dalam mengurus surat perijinan hak cipta atau hak paten? Karena saya pernah mau mengurusnya tetapi prosesnya rumit dan biayanya sangat mahal”, tanyanya.
“Untuk warga yang masih kebingungan mengenai proses, biaya, dll, bisa dibantu oleh Banyumas Digital Valley. Untuk masalah biaya, bisa dilihat pada website Dgip.go.id. Intinya saya menyarankan untuk mendaftarkan usaha Anda agar terdaftar sebagai umkm. Setelah itu pastikan produk Anda bisa diterima dipasar sebelum mengurus KI ini, karena biaya yang dikeluarkan cukup mahal dan prosesnya panjang”, jelas Sigit Pramono.
Untuk membantu memfasilitasi warga Banyumas yang kebingungan dalam mengurus KI produk usahanya, Banyumas Digital Valley bersama dengan ITTP berkomitmen untuk membantu mendampingi dalam proses pengurusan sampai dengan selesai.
Selain itu, mall pelayanan publik yang merupakan bentuk dukungan khusus dari pemerintah daerah untuk umkm. Nantinya masyarakat dapat menggunakan fasilitas ini untuk keperluan mengurus legalitas usahanya.
Usai pematerian selesai, acara selanjutnya adalah pemberian penghargaan kepada 6 orang pemenang. Sambutan penghargaan para pemenang disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono.
“Saya ucapkan selamat kepada para pemenang. Semoga produk – produk yang diumumkan menjadi pemenang nantinya dapat memberikan manfaat nyata bagi permasalahan yang ada maupun untuk masyarakat Indonesia. Untuk peserta yang belum memenangkan Krenova Banyumas 2020, jangan menyerah dan teruslah berinovasi”, pungkas Bp Sadewo Tri Lastiono. (ITW)
Komentar
Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini