Konser dan Pesta Kostum “Swarakarya” Menutup Rangkaian Dies Natalis IT Telkom Purwokerto

Konser musik “Swarakarya” menjadi puncak dari rangkaian acara Dies Natalis IT Telkom Purwokerto yang ke 21. Acara digelar pada minggu malam (28/5) di halaman kampus dan dimeriahkan oleh bintang tamu kenamaan seperti Dere, Prontaxan hingga penulis dan budayawan Ahmad Tohari.

Swarakarya adalah penggabungan kata yang berarti merayakan dan menyuarakan karya yang telah dicipta. 

Yang menarik dari konser kali ini, panitia mewajibkan penonton yang hadir untuk menggunakan cosplay kostum, termasuk Rektor dan jajaran pimpinannya.

Penonton yang hadir tampak mengenakan kostum yang beragam, seperti driver ojol, superhero, dinosaurus, bajak laut, dan kostum seru lainnya.

Selain konser dan pesta kostum, acara ini sekaligus menjadi ajang awarding bagi dosen dan pegawai di IT Telkom Purwokerto. Penghargaan diberikan kepada Dosen Terbaik, TPA Berprestasi, Program Studi Terbaik, juga Security – Cleaning Service – Driver Terbaik.

Rektor ITTP, Dr. Arfianto Fahmi memberikan sambutan dengan mengenakan kostum naruto.

Rektor IT Telkom Purwokerto, Dr. Arfianto Fahmi dalam sambutannya mengatakan bahwa malam ini merupakan puncak dari ulang tahun IT Telkom Purwokerto yang ke 21. Tahun depan IT Telkom akan bersiap menuju Telkom University Kampus Purwokerto.

“21 Tahun adalah usia yang cukup matang, tahun depan memulai perjalanan menjadi Telkom University Purwokerto. Apakah kalian siap menjadi mahasiswa Tel-U ?” ungkap Arfi dengan semangat, seraya disambut meriah oleh mahasiswa yang hadir.

Ahmad Tohari, budayawan asli Banyumas yang karyanya telah mendunia, tampil sebagai pembuka acara membawakan orasi tentang pentingnya menjaga kebudayaan dan bahasa daerah. Serta mengajak anak muda untuk berkarya dan bersinergi dengan zamannya.

Ahmad Tohari saat membawakan pidato kebudayaan terkait pelestarian budaya.

Dere menghibur penonton yang hadir dengan membawakan lagu – lagunya yang hits di kalangan anak muda. Penonton terlihat sangat menikmati dan mengikuti alunan lagu yang ia bawakan.

Tak terkecuali bagi mereka yang memiliki keterbatasan seperti tuna rungu dan tuna wicara yang juga datang. Mereka dipandu oleh JBI (Juru Bahasa Isyarat) yang disiapkan oleh panitia, sejak awal hingga acara berakhir.

Komentar

Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini

Baca Berita terkait