Tim SIMPENAN LAURA Berhasil Menjuarai Kategori Best Community Engagement di INNOVILLAGE 2021

Setelah 4 bulan pelaksanaan INNOVILLAGE 2021 dilaksanakan, pada Senin lalu (20/12) INNOVILLAGE 2021 telah mengumumkan pemenang terbaik dari lima kategori yang diumumkan via zoom meeting dan youtube live. Kategori tersebut ialah Best Appropriate Technology Solution, Best Digital Social Solution, Best Digital Earth/Green Conservation, Best Digital Economic Solution, dan Best Community Engagement. SIMPENAN LAURA atau Sistem Informasi Pertanian Landasan Ulin Utara, dari tim mahasiswa ITTP berhasil memenangkan Kategori Best Community Engagement. Proyek ini sendiri dilaksanakan di Kalimantan Selatan, tepatnya di Desa Laura (Landasan Ulin Utara). Tim yang terdiri dari Agung Prayogo (SI), Damiana Trivinita L. B (IF), dan Bagus Bayu Sasongko (RPL) serta dibimbing langsung oleh Dosen Prodi Sistem Informasi ITTP, Citra Wiguna, S.Kom., M.Kom., ini telah melewati banyak rintangan selama proyek tersebut berjalan dan mereka berhasil melewatinya sehingga mereka bisa memenangkan Kategori Best Community Engagement.

Penyerahan piala kepada Tim SIMPENAN LAURA sebagai pemenang Kategori Best Community Engagement

SIMPENAN LAURA “Sistem Informasi Pertanian Landasan Ulin Utara” Sebagai Optimalisasi Terhadap Potensi Pertanian Desa Laura merupakan proyek yang digarap oleh Agung dan kawan-kawan dalam mengikuti perlombaan di INNOVILLAGE 2021 Young Heroes In Act. Berawal dari permasalahan yang ada di Desa Laura mengenai sistem penjualan produk mereka ke pedagang yang diberikan harga akhir setelah produk dijual di pasar mengakibatkan kerugian untuk para petani. Hal tersebut membuat Agung selaku Ketua Tim SIMPENAN LAURA yang juga berasal dari Kalimantan itu bergerak untuk memecahkan permasalahan tersebut.

Desa Laura sendiri berada di Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan yang memiliki kurang lebih 750 KK didominasikan kepala keluarga yang bekerja sebagai petani. Agung melihat ini sebagai peluang untuk berbenah pada sistem pemasaran yang ada di Desa Laura, sehingga para petani dapat mendapatkan harga jual yang sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. SIMPENAN LAURA ini merupakan sebuah sistem informasi berupa website yang memiliki banyak fitur yang dapat digunakan oleh para petani di Desa Laura sebagai media penjualan produk mereka.

Awalnya Agung berjalan sendiri saat pembuatan proposal, lalu ia meminta bantuan pada kawannya untuk merekomendasikan mahasiswa dari jurusan Teknik Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak yang dapat bergabung di proyek ini. Ia dipertemukan dengan Damiana Trivinita dari jurusan IF yang bertugas dalam manajerial dokumen selama proyek berlangsung dan Bagus Bayu S, dari jurusan RPL sebagai programmer. Sedangkan ia sendiri bertugas secara teknik di lapangan, melakukan pendekatan kepada masyarakat, melihat proses bisnis di Desa Laura seperti apa, dan melakukan presentasi proyek yang akan dijalani seperti apa.

Agung mengatakan bahwa selama proses proyek tersebut mereka sempat mengalami beberapa kendala diantara lainnya seperti dari lingkungan luar secara teknik, koordinasi dan pendekatan masyarakat. Ia cukup kesulitan dalam mengumpulkan ibu-ibu petani untuk mensosialisasikan proyek mereka serta koordinasi dengan pihak dinas sekitar yang memerlukan pendekatan intens.

“Jadi kita perlu pro-aktif ke lapangan seperti membantu para petani saat bertani, itu kita bantu. Jadi pendekatannya seperti itu. Itu adalah tantangan yang luar biasa yang perlu kita selesaikan dan tujuannya harus kita samakan.”, jelasnya.

Tak hanya hal tersebut, selama proyek berlangsung ketiganya tidak dalam lingkungan yang sama tetapi berada di tempat yang berbeda. Seperti yang dialami Intan (sapaan Damiana), yang saat itu sedang berada di NTT dan kesulitannya terkait bencana alam yang ada disana. Hal tersebut sempat mengkhawatirkan tim mereka yang dapat mengganggu kinerja dari tim mereka. Adapula Bagus sebagai programmer yang sempat mengalami kendala di hosting dan memerlukan waktu untuk diselesaikan. Hal tersebut berhasil mereka selesaikan dengan baik dan proyek dapat berjalan dengan baik pula.

Dokumentasi pelaksanaan Anugerah INNOVILLAGE 2021 yang berlangsung dari Indigo Theater Telkom Corporate University, Bandung, Jawa Barat

Dosen Pembimbing Tim SIMPENAN LAURA, Citra Wiguna, S.Kom., M.Kom., mengatakan bahwa sejak bulan Agustus tim tersebut sudah memulai bimbingan terkait INNOVILLAGE. Mereka mulai menyusun proposal, konsep, menyusun plan kedepannya untuk proyek tersebut dan melakukan bimbingan secara intens. Akan tetapi menurutnya, kendala yang sering terjadi antara dirinya dengan Tim SIMPENAN LAURA ialah waktu luang yang cukup sulit ditemukan saat akan bimbingan.

“Kalau dari saya sendiri paling waktu aja ya. Di malam hari saya kadang tidak bisa atau mereka juga tidak bisa”, kata Dosen pembimbing Tim SIMPENAN LAURA itu saat ditanyakan apa kesulitannya saat membimbing tim tersebut.

Beberapa kendala yang pernah mereka hadapi, satu per satu berhasil mereka lewati dengan baik. Kekompakan mereka dalam mengerjakan proyek ini membawa mereka meraih kemenangan di INNOVILLAGE 2021 dalam Kategori Best Community Engagement. Agung mewakili teman-teman satu timnya mengatakan bahwa saat pengumuman tersebut mereka tidak bisa mengutarakan kebahagiaan mereka ke dalam kata-kata. Ia juga menambahkan bahwa kedepannya Tim SIMPENAN LAURA sudah merancang rencana berkelanjutan untuk SIMPENAN LAURA sendiri. Salah satunya ialah mengembangkan sistem informasi tersebut ke dalam versi Mobile sehingga customer lebih mudah dalam mengaksesnya.

“Kita sudah merancang beberapa rencana kedepannya salah satunya bekerja sama dengan UMKM seperti rumah makan. Jadi produk dari petani di Desa Laura bisa disalurkan langsung ke UMKM. Selain itu harapan kita di tahun kedua bisa mengembangkan sistemnya menjadi versi Mobile supaya customer mudah aksesnya.”, tambahnya.

Foto dokumentasi Tim SIMPENAN LAURA. Dari kiri, Bagus Bayu Sasongko, dan Agung Prayogo (kanan), sedang melakukan video call dengan rekan mereka Damiana Trivinita L. B (pada layar HP).

Setelah pengumuman pemenang INNOVILLAGE diumumkan, Citra Wiguna merasakan bangga kepada mahasiswa bimbingannya. Ia mengatakan bahwa masih ada mahasiswa di ITTP yang mampu bersaing dan berkompetisi dengan mahasiswa dari kampus-kampus terbaik di Indonesia. Ia pun berharap melalui kemenangan mahasiswa ITTP kali ini bisa melahirkan mahasiswa ITTP berprestasi lainnya.

Ketua Tim SIMPENAN LAURA, Agung Prayogo, mengungkapkan harapannya pada SIMPENAN LAURA kedepannya. Ia berharap SIMPENAN ini tidak hanya digunakan di Desa Laura saja akan tetapi juga bisa digunakan di seluruh Kalimantan.

“Harapannya sih simpenan laura itu benar-benar memberikan manfaat yang besar ya, terutama perubahan-perubahan terhadap perekonomian yang ada di laura khususnya di KWT Sumber Rejeki yang telah bekerja sama dengan kami di SIMPENAN LAURA sebagai suplier dan ini proses bisnis yg sangat menarik dari petani untuk petani dan oleh petani.”, ujarnya. (TS)

Komentar

Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini

Baca Berita terkait