Waspada Gula Darah Sejak Dini, Dosen IT Telkom Purwokerto Sosialisasi Dampak Diabetes Mellitus Pada Remaja Cirebon
Sejumlah dosen dan akademisi muda dari Program Studi S1 Teknik Biomedis dan S1 Teknologi Pangan, Institut Teknologi Telkom Purwokerto melakukan pengabdian Masyarakat di Desa Bulak, Cirebon bekerja sama dengan Dewan Remaja Masjid Desa Bulak. Maraknya kasus penderita Diabetes Melitus (DM) pada anak usia remaja, membuat sekelompok akademisi ini melakukan studi uji coba pada salah satu Desa di Cirebon. Sosialisasi dilakukan dengan tema dampak pola konsumsi makan terhadap penyakit DM Tipe 2, termasuk dengan gejala dan komplikasinya.
Penyakit DM Tipe 2 merupakan jenis diabetes yang berhubungan dengan gaya hidup dan pola konsumsi. Maraknya makanan dan minuman manis yang viral di soial media, membuat Masyarakat khususnya remaja menjadi tertarik mencoba dan mulai terbiasa konsumsi makanan dan minuman yang cenderung manis. Hal ini cukup mengkhawatirkan sementara Masyarakat sendiri sebenarnya kurang waspada dan memahami apa itu DM dan hubungannya dengan konsumsi pangan mereka.
Menurut Diko, ketua Remaja Masjid, ditemukan pola konsumsi yang mengkhawatirkan di Desa Bulak.
“Selain karena pengaruh social media, cuaca Cirebon yang panas, membuat remaja seringkali merasa haus dan meningkatkan konsumsi minuman manis dingin seperti es teh” terangnya.
Setelah dilakukan survei tertulis, hasil survei menunjukkan bahwa remaja memang suka minuman manis dan tidak paham sama sekali terkait dengan penyakit Diabetes Melitus.
Sosialisasi dilakukan 2 hari pada tanggal 9-10 Mei 2024 dengan dihadiri oleh dosen Teknik Biomedis, yakni Adanti Wido Paramadini, S.T., M.Eng dan 2 dosen dari S1 Teknologi Pangan Nurul Latifasari, S.TP., MP, serta Faizah, S.TP., M.Si. Bukan hanya dosen, 2 orang mahasiswa juga membantu jalannya pengmas yakni Rhafi Putra Felani dari Teknologi Pangan dan Ihsan Maulana dari Teknik Biomedis.
Setelah dilakukan sosialisasi dan cek gula darah, pasca dan sesudah sosialisasi, ditemukan bahwa dari 15 peserta remaja tidak ada satupun yang beresiko Diabetes Melitus Tipe 1. Sebelumnya, remaja cenderung bersikap cuek dan tidak memahami sama sekali terkait penyakit DM. Namun, setelah dilakukan penyuluhan, semua peserta memahami dengan baik dan mampu menjelaskan dampak DM dengan baik.
“Hal ini menandakan awareness atau kesadaran akan pola hidup sehat yang semakin meningkat setelah dilakukan penyuluhan.” ujar Adanti.
Pengabdian Masyarakat merupakan suatu kegiatan dengan tujuan membantu masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas dengan sukarela. Program ini dirancang oleh berbagai Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata dari seorang akademisi untuk bangsa Indonesia dalam mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia. Selain perannya sebagai komponen Tri Dharma perguruan tinggi, Pengabdian Masyarakat (pengmas) digunakan sebagai sarana untuk melakukan penelitian dan melakukan pemecahan masalah di Masyarakat termasuk masalah kesehatan.
Penulis : || Editor : Silvia VM.
Komentar
Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini