TIX ID Berbagi Ilmu Bareng Mahasiswa Baru FTII Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Mahasiswa baru FTII (Fakultas Teknologi Industri dan Informatika) Institut Teknologi Telkom Purwokerto pada hari Jumat (14/9) kedatangan nara sumber dari salah satu startup ternama di Indonesia, TIX ID. Bertempat di Aula Kawasan Pendidikan Terpadu Telkom, TIX ID langsung menyapa mahasiswa dan mahasiswi yang hadir dalam kesempatan tersebut, serta memberikan beberapa materi mengenai perkembangan teknologi di era revolusi Industri 4.0, pastinya membuka peluang bagi para mahasiswa dan mahasiswi untuk bekerja disana.
Pemateri dari TIX ID, Ferdinand Budi Kurniawan menjelaskan, bahwa di era revolusi 4.0., akan selalu menuntut generasi milenial untuk lebih cepat dalam memahami setiap fenomena yang terjadi di masyarakat, khsusunya perkembangan ICT yang semakin hari semakin berkembang pesat dan beraneka ragam. Selain memahami juga kita harus pintar dalam memposisikan diri dari beragam kepentingan yang bisa menjatuhkan diri kita sendiri. Revolusi Industri 4.0 adalah kondisi dimana mesin dan sistem bekerjasama untuk menghasilkan produksi paling tinggi. Keberadaan start-up di dunia industrial teknologi seperti saat ini memang menjadi tren di semua kalangan, karena bisa mendorong semua orang untuk membuka usaha sendiri. Saya contohkan di Singapura 7% masyarakatnya memiliki usaha sendiri, sementara di Indonesia 1% sudah mempunyai usaha sendiri. Kondisi ini menggambarkan bahwa Indonesia pertumbuhan dalam menciptakan usaha sendiri masih rendah, harus ada dorongan dari semua pihak yang terlibat, jelasnya.
Ciptakan SDM Kreatif dan Inovatif
Ferdinand yang merupakan tim leading backend engineer untuk improvisasi applikasi performance TIX ID tersebut menambahkan, menjadi manusia kreatif adalah salah satu kunci keberhasilan di era Revolusi Industri 4.0. “Kita mengenal aplikasi Gojek bukan? Kenapa mereka bisa bertahan di era Revolusi Industri 4.0? salah satu faktornya adalah kemampuan SDM yang selalu kreatif dan pintar dalam menganalisa pasar yang dibutuhkan oleh masyarakat pada saat ini. Kalian sebagai generasi milenial yang akan memimpin bangsa dalam meraih cita – cita harus memperhatikan sekaligus membangun Soft Skill, yaitu bisa dilakukan dengan cara bergabung dengan aktivitas – aktivitas di kampus, bergabung dengan komunitas ICT, menggunakan internet untuk produktivitas. Mastering international language, can bring opportunity for you, mudah – mudahan pesan saya tersebut untuk kalian semua bisa menjadi motivasi,” tambahnya.
Salah satu mahasiswi peserta ospek Incredible 3.0, Desi Nur Khasanah S1 Informatika bertanya mengenai cara meningkatkan produktivitas desa dan bagaimana memberdayakan masyarakat desa yang kurangnya pemahaman teknologi.
Ferdinand Budi Kurniawan menjawab, dalam membangun masyarakat desa agar lebih melek terhadap teknologi, salah satunya dengan memberikan dorongan mengenai literasi teknologi itu sendiri, salah satunya dengan menjembatani masyarakat di desa dengan sebuah aplikasi untuk memasarkan produknya. Peranan dari lembaga atau instansi juga harus benar – benar mendukung dari potensi desa itu sendiri, bisa dengan cara meningkatkan kecepatan akses internet dan memfasilitasi mereka dengan pembangunan sarana dan prasarana yang ideal dan mendukung, jawabnya.
Komentar
Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini