“ARTENATIVE” HAJAT BESAR DKV 2022
ARTENATIVE CREATIVE HUB yang digelar di Gor D.I. Pandjaitan, pada (20/3) kemarin merupakan puncak dari rangkaian acara hajat besar prodi Desain Komunikasi Visual (DKV), meliputi Art Exhibition, Talkshow, Mural & Graffiti Show, Motor Custom Show, Performing Art, Band (Firecrackers, Bumble Bee, Monster Cock, Hero 284, Dracul, Initial H, Djong Java, dan Bara Mantra), dan juga menampilkan berbagai Booth Tenant (UMKM).
Acara ini merupakan suatu wadah artenative untuk para seniman dan komunitas dari daerah Banyumas untuk mengeksplor kemampuannya sekaligus menampilkan karyanya.
Pada kesempatan ini juga berlangsung Talkshow santai bersama dosen DKV, Adnan Setyoko, M.Pd dan Gusnita Linda, M.Hum. berjudul Ekosistem Kreatif (Muda x Inovatif x Kolaboratif) untuk mengedukasi atau memberikan referensi kepada para komunitas bahwa kegiatan kreatif seperti ini penting bagi kemajuan sebuah kota.
Hajat besar DKV ini juga mendapat apresiasi dari pihak kampus, dalam hal ini Wakil Rektor I Bidang Akademik & Riset, Dr. Tenia Wahyuningrum, S.Kom., M.T., yang hadir secara langsung memberikan sambutannya mewakili Rektor ITTP.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pengurus HIMA DKV, yang walaupun no budget tapi tetap ada activity, meski harus mencari sponsor sendiri. Dengan kreativitas dan usaha kalian acara ini dapat tetap terselenggara dengan baik. Mudah – mudahan acaranya berlangsung dengan lancar, tidak ada kendala, dan semuanya sehat,” pesan Dr. Tenia.
Acara yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa (HIMA) DKV 2021/2022 ini melibatkan berbagai komunitas, diantaranya : BMX, Skate, Komunitas Motor, dan juga komunitas Mural & Graffiti (Pinokibo dan Maruciel).
Rangkaian acara diawali dengan Art Exhibition bertempat di Galeri Satria yang menyuguhkan 40 karya seni rupa maupun grafis dari masyarakat umum, serta ditampilkannya karya Tematik dengan judul “Tempe Mabok”, dalam rangka acara Kriyasana Mahasiswa Desain Grafis Indonesia yang digelar secara online pada tahun ini. Tempe Mabok diambil karena mereka ingin lebih menonjolkan makanan khas Purwokerto, yaitu mendoan.
“Tentunya ada banyak kendala dan tantangan yang kami hadapi, mulai dari perizinan sampai dengan finansial, tapi saya merasa bangga karena acara ini bisa dibilang sukses karena semua elemen dan impian yang kami harapkan bisa terwujud di hari ini,” ungkap M. Fahrul, selaku ketua HIMA sekaligus ketua acara.
Lalu apakah ada ARTENATIVE yang selanjutnya ? Berikut jawaban sang Ketua.
“Untuk periode selanjutnya, setelah kegiatan Arternative ini baiknya dilanjutkan. Kedepannya juga diharapkan dapat berinovasi lagi mengenai konsep acaranya, ataupun cakupan acaranya ini bisa dalam wilayah yang lebih besar lagi,” tutupnya.
Meski berjalan dengan meriah, tak lupa acara ini tetap mengutamakan protokol kesehatan yang berlaku, oleh karenanya baik dari panitia, pengisi acara, sampai dengan para hadirin menggunakan masker dan mencuci tangan di tempat – tempat yang telah disediakan.
Semoga melalui acara yang sangat kreatif ini akan muncul bakat – bakat baru yang mampu berprestasi sekaligus membawa nama harum daerah Banyumas baik secara nasional maupun internasional. (ITW)
Komentar
Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini