Dosen IT Telkom Purwokerto Mendapat Hibah Penelitian dari Tokocrypto

Tim dosen IT Telkom Purwokerto (ITTP) mendapat hibah penelitian tingkat nasional dari Tokocrypto. Mereka bersaing ketat dengan sejumlah dosen dari perguruan tinggi ternama lainnya. Tim dosen ITTP yang terdiri dari Nicolaus Euclides Wahyu Nugroho S.Kom, M.Sc selaku dosen prodi Teknik Informatika dan Sisilia Thya Safitri S.T M.T dari prodi Sistem Informasi mengambil judul penelitian Analisis Produk Kripto yang sesuai di Indonesia.

TokoCrypto merupakan perusahaan digital Indonesia yang bergerakan dalam bidang perdagangan aset kripto. Nicolaus Euclides Wahyu Nugroho yang akrab dipanggil Niko mengatakan, pihaknya mengikuti hibah penelitian dari Tokocrypto tersebut, berawal dari ketertarikannya terhadap produk kripto (aset digital).

“Jadi ini pengalaman pribadi saya, di mana nilai bitcoin yang tiap tahun terus naik. Inilah yang membuat saya berpikir panjang kedepan kripto apa yang mempunyai daya tarik tersendiri. Padahal harga bitcoin sudah sangat mahal, dan terbatas,” beber Niko yang diamini Sisilia kepada wartawan ITTP, kemarin.

Dokumentasi Nicolaus (kiri) dan Sisilia (kanan) seusai wawancara bersama wartawan IT Telkom Purwokerto

“Kebetulan ada hibah penelitian dari Toko Crypto, sehingga kami berdua, saya sama bu Sisil langsung menyambarnya dengan mengikuti lomba hibah tersebut, Tentunya dengan persaingan yang sangat ketat dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia, ternyata judul Analisis Produk Kripto yang sesuai di Indonesia sebagai pemenangnya. Kami sangat bersyukur,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Niko menjelaskan pihaknya juga ingin membuka pemikiran agar masyarakat bisa paham tentang kripto atau aset digital. Sebab, perkembangan zaman, menuntut manusia harus bisa beradaptasi dan mengambil momen yang ada.

“Jangan sampai kita hanya terheran-heran oleh perkembangan teknologi digital ini,” tegasnya.

Selain memberi pemahaman terhadap masyarakat, lanjut dia, pihaknya juga berharap hasil penelitian ini memberikan solusi bagi mereka yang sudah mengenalnya.

“Kami sendiri lebih fokus untuk analisis produk kripto apa saja yang digandrungi oleh masyarakat. Dan mencari kemungkinan untuk membuat produk kripto baru,” katanya.

Berdasar hasil analisisnya, masyarakat banyak yang memakai DogeCoin. Dan untuk tahun ini

lebih dominan ke anthurium dan alt coin. Dia juga berharap kepada pemerintah bisa memberikan payung hukum terhadap keberadaan aset digital atau crypto ini. (Bunga)

Komentar

Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini

Baca Berita terkait