Dosen ITTP Turut Jadi Pembicara pada Online Public Lecture “Life and Study in Hiroshima”

Sabtu, (20/11) ini telah berlangsung acara Online Public Lecture “Life and Study in Hiroshima: How to Pursue Master/ Ph.D Scholarship to Japan”. Acara yang diadakan oleh Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) ini turut mengundang dosen IT Telkom Purwokerto, Hari Widi Utomo, M.Ed sebagai pembicara. 

Selain beliau, terdapat dua pembicara lainnya, yaitu Dr. Fujikawa Yoshinori (Executive Committee Member and Researcher, WAKU PRO Japan, Hijiyama University) dan Dr. Tuswadi (Executive Committee Member WAKU PRO Japan, Director of Politeknik Banjarnegara). 

Acara yang diadakan secara online melalui Zoom Meeting ini dihadiri oleh peserta yang terdiri dari mahasiswa maupun dosen yang hendak menempuh kuliah di luar negeri, khususnya Jepang. 

Sesuai dengan judul dari acara ini, ketiga pembicara berfokus untuk memperkenalkan bagaimana kehidupan dan cara agar dapat menempuh studi lanjut di Jepang. Tak lupa, mereka menjelaskan bagaimana cara agar mendapatkan beasiswa penuh. 

Dalam hal ini, Hari Widi Utomo, selaku dosen IT Telkom Purwokerto yang pernah menempuh pendidikan di Hiroshima University, Jepang, membagikan pengalamannya. Khususnya dalam hal proses awal mengajukan beasiswa sampai dengan bagaimana cara menjalani kehidupan akademik dan non-akademik disana.  

Ia juga memberikan poin – poin penting kepada para calon pelajar yang ingin menempuh pendidikan di luar negeri, diantaranya Keep Your Worship; Well Prepared for Everything; Mastering International Language; Keep Healthiness; Save Your Money Well; Set Your Strong Intention; Keep Good Networking; dan yang terakhir Don’t be Pessimist.

“Dengan dilaksanakannya webinar ini, semoga bisa menjadi sebuah informasi yang berarti bagi seluruh mahasiswa, alumni, dan juga dosen di perguruan tinggi yang ingin melanjutkan studi ke Jepang atau negara lainnya. Banyak skema beasiswa baik dari Pemerintah Indonesia maupun luar negeri yang bisa didaftar sebagai sponsor dalam menjalani studi master atau doktoral,” ungkapnya. (ITW)