IT Telkom Purwokerto Hadirkan Dosen Tamu Dari Korea Selatan, Mengungkap Potensi Kecerdasan Buatan

Mahasiswa Sistem Informasi Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) menyelenggarakan Seminar Internasional bertajuk “Revolutionizing AI: The Power of Large Language Models and Self-Attention” (7/3/2024). Seminar ini menghadirkan pembicara utama dari Korea Selatan yakni Dr. Abdul Karim. 

Tak hanya mahasiswa, kegiatan seminar juga turut dihadiri oleh Kaprodi Sistem Informasi, Dwi Mustika Kusumawardani, M.Kom, serta dosen – dosen lainnya. Digelar secara onsite di IT Telkom Purwokerto dan streaming melalui youtube ittelkompurwokerto.

Hari Widi Utomo, S.Pd., M.Ed, dalam sambutannya mewakili Kaprodi Sistem Informasi mengatakan bahwa acara Guest Lecture dengan narasumber sudah lama direncanakan, dan bisa terealisasi di tahun ini.

“Dari seminar ini tentunya akan memberi wawasan baru untuk mahasiswa ITTP, dan harus siap bersaing di level internasional” ujar Hari.

Dr. Abdul Karim memaparkan mengenai konsep dasar kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan bagaimana Machine Learning (ML) menjadi bagian integral dari AI. Salah satu contoh kemajuan dalam AI adalah generasi model bahasa besar seperti GPT-2 (Generative Pre-trained Transformer 2).

“GPT2, yang diilhami oleh pendahulunya yang bernama GPT, dirilis secara bertahap karena kekhawatiran akan penyalahgunaannya, dimulai dengan model-model kecil terlebih dahulu sebelum model penuh akhirnya diterbitkan, dan dapat menghasilkan teks panjang yang akurat dan kohesif”. Jelas Abdullah.

Selain itu, Dr. Abdul Karim juga menyoroti perkembangan terbaru dalam domain kecerdasan buatan, termasuk modifikasi pada model seperti ALBERT (A Lite BERT).

Usai mengikuti pematerian, mahasiswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan narasumber. Tak hanya mahasiswa Sistem Informasi, mahasiswa dari program studi berbeda di IT Telkom Purwokerto pun terlihat antusias menyimak dan terlibat dalam diskusi dengan pemateri.

Hari berharap, seminar serupa akan bisa diadakan lagi kedepannya. Karena kesempatan ini dapat memberikan wawasan tambahan bagi para akademisi, tak hanya di bidang teknologi tapi juga bisa dari bidang ilmu lainnya.

Editor :
Silvia VM.