LPPM dan KK ITTP Adakan Raker Bersama
ITTELKOM-PWT.AC.ID – Bertempat di Hotel Wisata Niaga, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) bersama Kelompok Keahlian (KK) Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) mengadakan Rapat Kerja (Raker), Senin (24/2). Acara dibuka secara langsung oleh Kepala Bagian LPPM Danny Kurnianto S.T., M.Eng.
Dalam acara Raker terdapat beberapa agenda yang dibahas secara bersama – sama oleh kedua unit tersebut. Diantaranya yaitu membahas mengenai strategi pencapaian Kontrak Manajemen (KM), sosialisasi panduan pengabdian masyarakat (abdimas), sosialisasi aturan insentif penelitian, serta pembahasan mengenai rencana induk penelitian.
“Rapat kerja bersama unit Kelompok Keahlian ITTP merupakan salah satu agenda yang rutin kita laksanakan. Ini merupakan salah satu bentuk dari sinergitas dalam membangun serta meningkatkan ragam kegiatan abdimas dan penelitian yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa,” jelas Kabbag LPPM Danny Kurnianto.
“Kami harap adanya peran bersama – sama ini, kedepan akan terus meningkatkan dan menjaga kualitas ITTP. Terutama dalam publikasi jurnal maupun pengabdian kepada masyarakat,” tambahnya.
Salah satu indikator paling bepengaruh meningkatnya kualitas kampus dinilai dari segi kualitas penelitian dosen yang biasanya dituangkan dalam publikasi jurnal, serta keterlibatan dosen dalam abdimas.
Kinerja Dosen dari tahun ke tahun publikasi ITTP mengalami peningkatan. Salah satunya penelitian dan pengabdian masyarakat (PPM) yang didanai oleh pihak eksternal sebanyak 32 pada tahun 2019. Sedangkan untuk penelitian dengan dana yang berasal internal pada tahun 2019 sebanyak 29, meningkat dari tahun sebelumnya.
Strategi yang diterapkan untuk mencapai target, LPPM mengusulkan beberapa poin yang bisa dilakukan. Pertama, mengoptimalkan peran KK dlalam meningkatkan publikasi di Jurnal terindeks scopus. Kedua, riset bersama dengan Perguruan Tinggi lain, dengan target luaran Jurnal terindeks scopus. Keempat, menyelaraskan dengan target KM 2020, dengan prioritas lebih banyak di publikasi ilmiah internasional terindeks scopus (terutama jurnal). Terakhir, adalah dengan meningkatkan SDM peneliti (jenjang doktoral dan lektor keatas).
Komentar
Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini