Mahasiswa ITTP Ciptakan Alat Pengatur Suhu dan Kelembapan Rumah Jamur Via SMS

Mengenal teknologi di era sekarang ini tidak ada batasannya, kita dengan bebas bisa menciptakan beragam alat sesuai dengan keinginan sendiri. Bertempat di kampus Institut Teknologi Telkom Purwokerto Jalan D.I Panjaitan No. 128, Purwokerto. Salah satu mahasiswa ITTP berhasil menciptakan alat pengatur suhu dan kelembapan jamur dengan sistem kerja melalui perintah SMS (Short Message Service), Kamis (28/6).

Alat pengatur suhu dan kelembapan

Alat ini diciptakan berdasarkan ide dan gagasan dari keinginan saya sendiri. Pertamanya saya melihat dari ketertarikan saya terhadap budidaya jamur, khususnya jamur tiram. Jamur tiram adalah jamur yang banyak dicari oleh masyarakat, sehingga harga jual jamur tiram sangat menggiurkan. Memang banyak petani jamur yang berbondong – bondong menjalankan bisnis jamur tiram, tetapi banyak dari mereka yang masih menggunakan teknologi secara tradisional untuk menjaga suhu dan kelembapan. Berbekal dari situ saya berusaha merancang metode untuk mengatur suhu dan kelembapan dalam ruangan secara otomatis, jelas Vigi Antono mahasiswa D3 Teknik Telekomunikasi yang menemukan alat pengatur suhu tersebut.

Membantu Pertumbuhan Jamur Tiram

Dia menjelaskan bahwa dengan terciptanya alat ini bisa membantu para petani jamur tiram untuk menjaga suhu dan kelembapan. Karena jamur tiram itu harus terjaga kelembapannya. Apabila suhu naik melebihi standar kelembapan pada jamur tiram, yang terjadi jamur tiram tidak akan tumbuh dan mati, tambahnya.

Alat pengatur suhu dan kelembapan

Menurut dekan Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro Institut Teknologi Telkom Purwokerto Eka Wahyudi S.T M.Eng., “Kreatifitas mahasiswa di kampus ITTP sangat tinggi dan bervariasi. Banyak mahasiswa yang melakukan percobaan untuk menciptakan alat – alat berdasarkan pada teknologi kekinian. Salah satunya adalah perancangan alat monitoring suhu dan kelembapan rumah jamur melalui sistem sms yang di buat oleh ananda Vigi. Secara pribadi, saya sangat bangga terhadap alat ini, sangat kreatif dan inovatif. Tidak semua mahasiswa mampu menciptakan alat atau ouput yang bisa berguna di masa yang akan datang, tergantung pada respon masyarakat terhadap penemuan ini. Diharapkan masyarakat bisa menerapkan sistem ini guna memudahkan mereka dalam mendeteksi dini terhadap gangguan yang berakibat pada penghambatan tumbuh jamur tiram,“jelasnya.

Komentar

Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini

Baca Berita terkait