Pameran Seni Internasional Post Human IT Telkom Purwokerto Resmi Dibuka

Pameran seni internasional post human yang diselenggarakan oleh program studi Desain Komunikasi Visual IT Telkom Purwokerto resmi dibuka pada Senin (30/1). Pameran dibuka oleh Dekan Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID), Muhammad Fajar Sidiq, S.T.,M.T disaksikan ketua program studi serta dosen dan mahasiswa Desain Komunikasi Visual.

Acara dibuka dengan penayangan game augmented reality oleh Dekan FRID. Fajar mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh dosen – dosennya, dan berharap post human bisa berkelanjutan.

“Saya berharap semoga ke depan akan ada Post Human berikutnya, yang lebih spektakuler tentunya” ujar Fajar.

Sebanyak 185 karya seniman dari 20 negara dipamerkan dalam post human kali ini. Berlangsung di dua tempat yakni Galeri Satria IT Telkom Purwokerto dan Hetero Space Banyumas, post human bisa dikunjungi mulai 30 Januari-3 Februari 2023.

Menurut Adnan Setyoko selaku Ketua Panitia, post human diadakan pasca pandemi untuk mengisi kekosongan galeri Satria dan menghidupkan kembali kreativitas para seniman melalui pameran.

Pameran seni internasional post human IT Telkom Purwokerto

“Awalnya untuk mengisi kekosongan Galeri, dibuka untuk seniman lokal dan internasional. Maksudnya agar kita bisa merefleksikan bahwa karya dari luar negeri dan lokal sama” terang Adnan.

Selain pameran, post human juga dikemas dengan talkshow dan creative sharing dengan melibatkan tokoh dan seniman. Diantaranya Banyumas Kolaborasi Kreatif, Artist Talk, Creative Sharing, Thursday Art Jaming, dan Workshop Self Potrait yang membahas tentang teknis melukis, mendesain dan seni lainnya. Mayoritas dari kegiatan ini bisa diikuti di Hetero Space Banyumas.

Salah seorang mahasiswa DKV, saat diwawancarai mengatakan bahwa dirinya mengikuti acara pameran post human karena terintegrasi dengan mata kuliah yang ada di prodi DKV.

“Kegiatan ini terintegrasi dengan mata kuliah Apresiasi Seni, Ekosistem Kreatif, dan Bengkel Seni. Jadi pembelajarannya lebih mengena yaa karena dilakukan dengan berbasis proyek di lapangan seperti ini” ujar Faiha.

Komentar

Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini

Baca Berita terkait