Pantau UAS, Pengawas Ujian Berkostum Unik Ala Bawor

UAS (Ujian Akhir Semester) tengah dilangsungkan oleh Institut Teknologi Telkom Purwokerto selama 2 minggu kedepan, terhitung dari Senin (9/7) sampai dengan Jumat (20/7). Hari ini Kamis (12/7), bertempat di Kampus Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Jl. D.I Panjaitan No. 128. Pengawas ujian memantau UAS dengan cara yang tidak seperti biasanya, yaitu dengan memakai kostum unik ala Bawor.

UAS Ala Bawor

Bawor yang merupakan maskot asli Kabupaten Banyumas sengaja dipilih oleh Panitia Ujian. Karena dengan memakai kostum ala Bawor ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat serta mencairkan suasana ujian, agar mahasiswa lebih rileks dalam mengerjakan soal – soal ujiannya.

Menumbuhkan Semangat Mahasiswa

Menurut Aji Susanto Anom Sn M.Sn., salah satu Dosen Desain Komunikasi Visual mengatakan, bahwa konsep pemakaian kostum Bawor yang dilakukan oleh pengawas ujian ini selain tadi bertujuan untuk menumbuhkan semangat dan mencairkan suasana, juga sebagai pengenalan kebudayaan asli daerah Kabupaten Banyumas kepada mahasiswa – mahasiswi. Karena betapa pentingnya melestarikan budaya tersebut di era modern seperti saat ini, jelasnya.

UAS Ala Bawor

Dia juga menambahkan, “ITTP sebagai kampus Institut Teknologi pertama yang berada di Jawa Tengah, mendukung sekali dari pelestarian kebudayaan di era modern seperti sekarang ini. Selain kampus ITTP befokus pada pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, juga harus ikut dalam pelestairan budaya. Salah satunya dengan mengenalkan maskot Kabupaten Banyumas “Bawor” kepada mahasiswa,“ tambahnya.

Mahasiswa dan mahasiswi Institut Teknologi Telkom Purwokerto yang pada saat ini sedang melangsungkan ujian akhir semester sangat terkesan dengan kedatangan Bawor ke kelas. Mereka menganggap bahwa dengan adanya tindakan seperti yang dilakukan oleh pengawas ujian seperti itu sangat menghibur, dan menularkan budaya asli daerah yang harus tetap eksis dan terus dijaga keberadaannya.

UAS Ala Bawor

Seperti yang dikatakan oleh salah satu mahasiswa Muhammad Nabil, “Saya sebagai mahasiswa yang bukan asli dari Banyumas, sekarang sudah mengerti ternyata Banyumas memiliki ikon yang sangat unik “Bawor”, peran kampus untuk mengenalkan budaya asli, saya menilai kegiatan ini sangat positif, sangat kreatif. Karena selain kampus ITTP berfokus pada riset teknologi informasi dan komunikasi, juga memperhatikan budaya lokal juga,” jelasnya.

Komentar

Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini

Baca Berita terkait