PRODI TEKNIK INDUSTRI HIBAHKAN ALAT PENCACAH RUMPUT OTOMATIS UNTUK DESA BASEH

Baru – baru ini prodi Teknik Industri sumbangkan sebuah alat pencacah rumput untuk desa Baseh, tepatnya pada (2/6) lalu. Bantuan diberikan secara langsung oleh para dosen Teknik Industri kepada Kepala Desa Baseh, Bp. Amien Fauzan di Kebun Buah Batur Agung, Kec. Kedungbanteng, desa Baseh, Banyumas. 

Alat pencacah rumput sendiri diberikan karena berawal dari keluhan para peternak di desa tersebut yang mengaku kesulitan jika harus mencacah rumput untuk pakan ternak setiap harinya. Kegiatan ini dinilai membuang banyak waktu, sehingga mereka tidak bisa produktif berkegiatan. Hal ini yang kemudian mendasari dosen di prodi Teknik Industri berinovasi membuat alat pencacah rumput otomatis yang dapat meringankan pekerjaan para peternak. 

Dokumentasi saat rombongan dosen menyerahkan langsung alat pencacah rumput di desa Baseh

Mesin berbahan bakar bensin dengan kecepatan 0.5 HP ini adalah hasil karya dosen dan mahasiswa Teknik Industri, mulai dari desain hingga rancang bangunnya. 

“Alat pencacah rumput otomatis ini salah satu inovasi teknologi yang kami buat untuk membantu masyarakat. Semoga bermanfaat untuk para peternak di Desa Baseh dan jadi semakin produktif”, ungkap Fauzan Romadlon, S.T.P., M. Eng., salah satu dosen Teknik Industri yang turut serta dalam penyerahan alat ke desa Baseh. 

Kedepannya prodi ini juga akan melakukan kegiatan pengabdian masyarakat secara berkelanjutan, dengan tema besarnya, yaitu “Mahasiswa Membangun Desa 2021”. Ini merupakan salah satu perwujudan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan pemerintah, dimana mahasiswa turut berkontribusi dalam memajukan desa, dalam hal ini Desa Baseh yang merupakaan salah satu Desa Binaan ITTP. (https://cannabisbudcans.com/)  

Kegiatan berikutnya yang akan dijalankan diantaranya berupa pendampingan dalam pembuatan pelet ikan untuk membantu karang taruna dalam budidaya ikan tawar, serta pembuatan bahan bakar briket dari limbah gergaji kayu, dari sisa usaha pengolahan kayu yang ada di desa tersebut. Kegiatan ini akan berlangsung selama kurang lebih 6 bulan, terhitung dari bulan Juli 2021.

Selain pengabdian masyarakat, mahasiswa juga akan dilibatkan menjadi relawan satgas Covid-19 di desa Baseh. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk kepedulian lain dari kampus kepada masyarakat di desa Baseh, seiring dengan kembali meningkatnya kasus Covid 19 di wilayah Banyumas. (ITW)

Komentar

Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini

Baca Berita terkait