Tim Food Crisis IT Telkom Purwokerto Lolos Pendanaan PKM Kemendikbud Ristek 2024
Prestasi membanggakan datang dari Tim Counter Food Crisis IT Telkom Purwokerto yang berhasil lolos PKM skema pendanaan pada kategori Riset Sosial dan Humaniora (RSH). Tim yang diketuai oleh Sefrizal Yovie Ananta, beserta dua mahasiswa lainnya yaitu Taufiqurrahman dan Shehal Sigi Alfarizy dari program studi Teknik Logistik dengan dosen pembimbing yaitu Halim Qista Karima S.T., M.Sc.
PKM adalah sebuah kompetisi mahasiswa yang bersifat pendanaan dan insentif. Terdapat 8 bidang skema pendanaan dan 2 skema insentif. Tahun ini 18 tim PKM dari IT Telkom Purwokerto berhasil lolos, salah satunya adalah Tim Counter Food Crisis. Tim RSH ini mengambil urgensi pada aspek Ketahanan Pangan Nasional.
Tujuannya adalah menelisik bagaimana pengaruh tradisi ritual kebo-keboan Alasmalang dalam konteks ketersediaan pangan. Kajian utama dalam riset ini adalah konteks counter food crisis, dan saat ini belum ada penelitian mengenai konsep ketersediaan pangan. Kebo-keboan yang dimaksud adalah salah satu tradisi dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur.
Riset ini memberikan informasi bahwa terdapat budaya di Indonesia yang memiliki nilai-nilai dalam menjaga pasokan ketersediaan pangan di masyarakat dan secara tidak langsung mendukung program ketahanan pangan Nasional. Hal ini membuka mata kita untuk terus sadar dan peduli dalam mempertahankan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya setempat.
Menurut Efril, ketua Tim Counter Food Crisis. Mahasiswa memiliki peranan penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Ia mengatakan “Mahasiswa perlu melek dan paham dalam konsepsi krisis pangan yang terjadi di masyarakat, dan tanpa perlu menghilangkan aspek nilai-nilai budaya yang telah mendarah daging di masyarakat. Hal ini juga menjadi bentuk dukungan SDGs 2030 yang serba berkelanjutan dalam setiap aspek.” ucapnya.
Harapannya adalah desa Alasmalang dapat lebih mengoptimalkan sumber daya mereka, serta pemerintah juga lebih sadar dan peduli terhadap hal tersebut. Agar masyarakat mengerti dengan melestarikan budaya, kita juga bisa mendukung program ketahanan pangan.
Halim selaku dosen pendamping turut bangga dengan pencapaian Tim Counter Food Crisis, yang menjadi salah satu perwakilan yang lolos dalam PKM Riset Sosial dan Humaniora (RSH) skema pendanaan. Ia berharap semoga Tim Counter Food Crisis dapar lolos ke ajang PIMNAS dan memperoleh medali emas tahun ini. Ia mengatakan “Menjadi pemenang adalah bonus. Namun, memberikan kebermanfaatan adalah Harus!” ucapnya.
Komentar
Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini