Webinar Tips Dan Trik Lolos Beasiswa LPDP

Sabtu, (23/7/2022) Language Center atau Pusat Bahasa IT Telkom Purwokerto menyelenggarakan webinar dengan tema “Tips dan Trick Lolos Beasiswa LPDP”. Mengundang narasumber eksternal Dr. Drs. Bambang Supriyanto, Med.of ED.Tesol asal Institut Teknologi Bandung. 

Webinar online yang diselenggarakan melalui Zoom Meeting ini bertujuan agar para peserta baik alumni IT Telkom Purwokerto maupun peserta umum dapat mempersiapkan diri, serta lolos pada beasiswa LPDP. Terlihat sekitar lebih dari 100 orang bergabung dalam webinar, mereka bukan hanya berasal dari kalangan internal IT Telkom Purwokerto saja, tetapi juga ada masyarakat umum. 

Dr. Eko Fajar Cahyadi, S.T., M.T, selaku Kepala Bagian Akademik dan Pusat Bahasa hadir memberikan sambutannya. Ia berpesan sekaligus berharap agar webinar ini dapat bermanfaat bagi para peserta. 

“Dari tema yang akan dibawakan oleh pak Bambang nantinya, diharapkan dapat bermanfaat bagi para peserta yang berminat untuk melanjutkan studi dan mengambil beasiswa LPDP,” sambutnya. 

Beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) sendiri merupakan program pemerintah dalam rangka pemberian beasiswa untuk melanjutkan studi Magister atau S2 baik di dalam maupun luar negeri kepada Warga Negara Indonesia dengan memanfaatkan Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) dan dikelola oleh LPDP. Informasi lanjut mengenai LPDP dapat Anda baca melalui website https://lpdp.kemenkeu.go.id/. 

Dr. Bambang menerangkan tentang tahapan yang dilalui dalam seleksi beasiswa LPDP yakni seleksi administrasi, skolastik, substansi akademik dan kebangsaan. Kemudian tentang penulisan essai, komponen proposal penelitian program doktor beasiswa LPDP, Tips dan trik wawancara, dan Saran sikap yang tidak boleh dilakukan saat wawancara atau mengikuti tes seleksi beasiswa LPDP.

Saat disinggung mengenai apa saja topik – topik pertanyaan yang diajukan saat tes wawancara, Bambang menjelaskan bahwa bagi peserta untuk memperkuat essai dan CV (curriculum vitae), sedangkan untuk program doktor untuk memperkuat research proposalnya. Ia juga menyarankan agar peserta dapat berlatih melakukan presentasi dihadapan teman – temannya terlebih dahulu agar terbiasa berbicara dan tidak gugup saat sesi wawancara yang sesungguhnya. 

“Ini tergantung dengan yang nerima beasiswanya, kalau misalnya master itu di essai dan cv, kalau untuk doktor itu banyak ditanya di research proposal. Makanya saya sarankan untuk presentasi di depan teman – temannya supaya saat diwawancara itu tidak kaget. Kalau untuk psikotes itu sudah baku karena mencerminkan diri, yang perlu dipertajam itu untuk akademik, terutama yang untuk S2,” jelas Bambang. 

Antusiasme peserta terlihat begitu tinggi, tepatnya pada saat sesi diskusi seusai pematerian dimana mereka bergantian untuk mengajukan pertanyaan seputar cara – cara mendaftarkan beasiswa, kemampuan bahasa yang harus dimiliki, tes bahasa Inggris yang dibutuhkan. Bambang dengan sabar menjawab dan menjelaskan baik itu prosedur, peraturan, syarat baik dalam tes bahasa Inggris maupun beasiswa magister ataupun doktor. 

“Untuk mendapatkan beasiswa itu tidak mudah, jadi bapak ibu jangan putus asa, tetap semangat. Gagal coba lagi, gagal coba lagi.. Don’t give up!! try, try, try…” tutupnya. (ITW)