DOSEN ITTP DAPATKAN DANA HIBAH PENELITIAN LPDP

Seperti diketahui, kewajiban seorang dosen bukan hanya terbatas pada pengajaran pada lingkup perkuliahan saja. Akan tetapi, dosen juga dituntut untuk aktif melakukan penelitian. Kali ini Condro Kartiko, S.Kom.,M.T.I, yang merupakan dosen prodi S1 Rekayasa Perangkat Lunak di ITTP, melakukan penelitian bersama dengan para dosen Unsoed dan berhasil mendapat dana hibah dari pemerintah. 

Penelitian yang dimulai sejak bulan (3/20) ini berhasil mendapat apresiasi dari pemerintah berupa hibah dana LPDP sebesar 1,8 M pada bulan (7/20). Dengan judul “Pengembangan Produksi Pangan Fungsional Berbasis Bioaktif dari Tanaman Kecombrang (Etlingera elatior) dengan Teknologi Computerised Integrated Manufacturing System”.

Pada awalnya, tim peneliti ini mengajukan pendanaan RISPRO Invitasi 2020 yang mengambil tema ‘Riset dan pengembangan teknologi atau produk terkait penerapan Making Indonesia 4.0’ yang telah dicanangkan oleh Kementerian Perindustrian, khususnya pada sektor makanan dan minuman. 

Gambar Diskusi Penelitian di Lab Teknologi Pertanian

Luaran dari pendanaan ini nantinya terdiri dari publikasi ilmiah, HKI yang terdaftar, Purwarupa produk atau teknologi tepat guna dengan penerapan Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan lainnya yang dapat diterapkan pada sektor industri makanan dan minuman. 

Condro Kartiko bertindak sebagai anggota penelitian yang berperan dalam hal perancangan, pembangunan, dan peningkatan kualitas perangkat lunak yang disematkan Algoritma Artificial Intelligence. 

Tim Penelitian Hibah LPDP RISPRO Invitasi yang diketuai oleh Prof. Rifda Naufalin, S.P., M.Si, ini beranggotakan 10 orang, diantaranya : Dr Rumpoko Wicaksono, S.P.,M.P; Poppy Arsil, STP.,M.T.,PhD; Friska Citra Agustia, STP., MSc.; Sugeng Waluyo.,S.T., MSc.; Muhammad Syaiful Aliim, S.T., M.T.; Nurul Latifasari, STP,MP; Siti Nuryanti, STP.,MP; Rifki Dwi Prastomo; dan Condro Kartiko, S.Kom.,M.T.I.

Gambar Pemaparan dengan Reviewer LPDP

“Tentunya ini sangat berkesan bagi saya, untuk dapat bergabung bersama para peneliti yang berkompeten dan handal di bidangnya. Kami dapat berkolaborasi menjadi satu tim dari berbagai bidang keahlian. Saya berharap luaran dari penelitian ini sesuai dengan harapan, sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan negara tentunya. Yang terpenting, dapat menopang ketahanan pangan nasional melalui upaya mewujudkan kemandirian pangan di era revolusi industri 4.0”, ungkap Condro Kartiko saat menyampaikan kesannya sebagai anggota dari penelitian. 

Pendanaan RISPRO Invitasi ini merupakan skema pendanaan RISPRO inisiatif berdasarkan tema yang telah ditetapkan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui mekanisme undangan. 

Tujuan dari kegiatan ini sendiri adalah untuk memproduksi ingredient pangan fungsional berbahan aktif tanaman kecombrang dalam upaya mewujudkan kemandirian pangan yang sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. Selain itu, pada penelitian dikembangkan dengan teknologi Computerised Integrated Manufacturing System (CIMS) agar produk yang dihasilkan akan tepat dan optimal. 

Gambar Kebun Percobaan Tanaman Kecombrang

Pendanaan ini berjangka waktu selama 3 (tiga) tahun per proposalnya, dan masih dapat diperpanjang maksimal selama 2 (dua) tahun dengan berdasarkan hasil evaluasi dari reviewer.

Sampai saat ini penelitian sudah masuk pada tahap prototyping pengembangan produk. Tim peneliti sendiri menggunakan beberapa tempat untuk pengujian dan pengembangan produk, diantaranya : LPPM Unsoed, Lab Pertanian Unsoed, Lab Riset RPL dan Multimedia ITTP, serta di tempat Mitra Industri. 

Untuk tahap produksi nantinya akan menggunakan CIMS, yaitu dengan membuat integrasi sistem pengolahan dengan sistem AI yang akan menghasilkan produk dengan tepat dan optimal. Hasil dari penelitian ini akan menjadi acuan dalam bermitra dengan industri nantinya. Dengan memproduksi pangan fungsional berbasis komponen bioaktif, ini menjadi sebuah inovasi baru dan berpotensi menjadi pioneer dalam pemanfaatan tanaman kecombrang. (ITW)

Komentar

Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini

Baca Berita terkait