IT Telkom Purwokerto Berikan Pelatihan Kepada Kelompok Perajin Di Kebumen

Dosen Institut Teknologi Telkom Purwokerto bekerjasama dengan Desa Grujugan Kebumen memberikan pelatihan kepada kelompok wanita Srikandi. Kelompok Srikandi merupakan wadah yang menaungi para perajin berbahan bambu di Desa Wisata Kampung Tudung, Desa Grujugan Kabupaten Kebumen.

Kelompok ini rutin mengadakan kegiatan bersama untuk berbagi ilmu dan pengalaman seperti menganyam bersama. Kerajinan yang biasa mereka buat diantaranya tudung (topi/ caping), besek, kipas, dan peralatan rumah tangga lainnya. Namun, kerajinan utama yang banyak dibuat adalah tudung karena paling laku.

Dalam pertemuannya dengan tim dosen Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP), Sekdes Grujugan mengatakan perlu penambahan produk baru di Kampung Tudung, karena produk kerajinan Grujugan diharapkan menjadi souvenir bagi pengunjung desa wisata ini.

“Meskipun para perajin sudah terbiasa menganyam namun belum pernah menggunakan bahan lain selain bambu.” terangnya.

Oleh karenanya, pemerintah desa berharap ITTP dapat berkolaborasi dengan Desa Grujugan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan perajin baik dalam penggunaan bahan, meningkatkan penjualan, maupun meningkatkan kualitas kerajinan.

Pada 18 Juli 2023, ITTP melatih kelompok perajin “Srikandi” Kampung Tudung membuat kerajinan piring dari bahan lidi. Workshop ini diselenggarakan oleh tim dosen ITTP, Siti Khomsah, Novanda Alim Setya Nugraha dan Halim Qista Karima. (texasdls.com) Kegiatan pelatihan dimulai bulan Juli 2023.

Suasana saat workshop pembuatan kerajinan dari sapu lidi di Kampung Tudung, Desa Grujugan, Kabupaten Kebumen.

“Kegiatan workshop akan dilanjutkan dengan pendampingan sehingga menghasilkan produk yang layak jual”,  kata Siti Khomsah selaku ketua tim pelaksana kegiatan. 

Pelatihan ini secara khusus mendatangkan pelatih dari kelompok perajin lidi, Desa Krandegan Kecamatan Puring yang dipimpin oleh Dwi Sumarni dan tiga anggotanya.

“Meskipun baru satu kali pertemuan, peserta cukup bagus dalam memahami dan mengikuti teknik-teknik menganyam lidi, hanya perlu pembiasaan saja supaya hasilnya lebih bagus. Kami sangat senang jika akan diadakan kegiatan seperti ini lagi”, kata Sumarni.

Salah satu peserta pelatihan mengaku senang mendapatkan pelatihan dalam membuat kerajinan yang terhitung baru bagi mereka.

“Kami berterima kasih kepada ITTP, dan berharap pelatihan diadakan lagi supaya kami lebih lancar dan terampil mengayam lidi”, kata salah satu peserta.

Komentar

Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini

Baca Berita terkait