Jadi Narasumber 4th Series Webinar On Forest and Land Fire Management, Dosen ITTP Bahas SIHUTLA

Sigit Pramono, S.T., M.T, dosen Prodi S1 Teknik Telekomunikasi sekaligus Ketua Banyumas Digital Valley (BDV) Sentra Inovasi ITTP ini berkesempatan menjadi salah satu narasumber pada webinar internasional “Development of Technology and Innovation in Supporting Fire Management”, pada (7/6). Setelah sebelumnya mendapat undangan secara langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Indonesia. 

Tak sendiri, Sigit Pramono disandingkan dengan empat narasumber internasional lainnya yaitu, Aekkapol Aekakkararungroj (Asian Disaster Preparedness Center, Thailand), Dr. Nion Sirimongkonlertkun (Rajamanggala University, Thailand), Eva Famurlanty (MoEF, Indonesia), dan Dr. Matthew Adams (Landgate, Australia). 

Dalam rangka mendukung manajemen kebakaran ini bertujuan untuk berbagi informasi dan pengetahuan tentang teknologi dan inovasi dalam mendukung manajemen kebakaran, meningkatkan perkembangan teknologi dan inovasi dalam mendukung pengelolaan kebakaran, mendukung dan berkontribusi secara langsung dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan, serta membangun dan meningkatkan jaringan kelembagaan/ stakeholder

“Pertama – tama, saya ingin berterimakasih kepada panitia yang terhormat, yang telah mengizinkan saya untuk membagikan tentang teknologi dan inovasi dalam mendukung manajemen kebakaran. Ini merupakan sebuah kebanggan bagi saya..” buka Sigit Pramono sebelum memulai pematerian. 

Dokumentasi saat Sigit Pramono akan memulai pematerian

Pada kesempatan ini Sigit Pramono membahas tentang Sistem Deteksi Kebakaran Hutan (SIHUTLA) yang merupakan sistem monitoring kebakaran hutan dan lahan berbasis IoT (Internet of Things) dengan deteksi dini potensi hotspot

“Sistem Deteksi Kebakaran Hutan ini merupakan inovasi hasil kerjasama Institut Teknologi Telkom Purwokerto dengan Divisi Internet of Things Telkom Indonesia. 

SIHUTLA Forest Fire Detection System merupakan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan berbasis IoT yang dapat diterapkan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan dengan mendeteksi potensi titik api secara dini. Fungsi dari alat sensor ini adalah membaca 9 tanggal lingkungan dengan panel surya sebagai sumber listriknya. Komunikasi data menggunakan jaringan LORA, karena jaringan ini memiliki daya yang rendah, jangkauan jauh hingga 100 Km dan termasuk dalam unlicensed band.. “

“Server jaringan LoRAWAN memungkinkan konektivitas, manajemen, dan pemantauan perangkat pengguna akhir, gateway, dan aplikasi. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan keamanan, skalabilitas, dan keandalan perutean data di seluruh jaringan,” jelasnya secara detail mengenai SIHUTLA.

Dokumentasi saat Sigit Pramono menjawab pertanyaan peserta

Sigit Pramono juga turut menjelaskan fitur terbaru apa saja mensupport SIHUTLA dan apa  yang dapat membuatnya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dalam perubahan cuaca yang ekstrim. 

“Sebagai informasi, SIHUTLA kini telah dilengkapi dengan alat pelindung waterproof box and the panel. Bisa dikatakan ini double protection. Semua sensor dibuat modular dan perakitannya dilakukan di Indonesia,” jelasnya menjawab pertanyaan. 

Webinar ini turut dihadiri oleh pejabat pemerintah, para pakar, praktisi, akademisi, pelajar, hingga masyarakat umum baik lokal maupun internasional. Tentunya ini menjadi kebanggaan bagi ITTP mampu dikenal lebih luas lagi di level internasional, semoga Sigit Pramono mampu memotivasi civitas akademik lainnya untuk terus berkarya dan aktif berinovasi baik di dalam maupun luar negeri. (ITW)

Komentar

Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini

Baca Berita terkait