Sosok Rektor Pertama dan Termuda, Siap Membawa IT Telkom ke Tingkat Internasional

Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) Purwokerto telah memasuki tahap persiapan menuju tingkat internasional di bawah kepemimpinan Rektor Dr. Tenia Wahyuningrum, S.Kom., MT. Sebagai rektor perempuan pertama dan termuda, Tenia telah menjalin kerjasama dengan beberapa negara dalam kurun waktu dua bulan sejak ia memulai tugasnya.

“Baru-baru ini, saya menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kamboja, dan kami memiliki tiga calon mahasiswa yang telah diseleksi dan siap bergabung dengan IT Telkom Purwokerto. Kami juga telah menjalin MoU dengan Thailand untuk kerjasama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Tenia.

Meskipun baru dua bulan menjabat sebagai Rektor IT Telkom, Tenia masih menjalankan tugasnya sebagai Wakil Rektor 1. Dalam kesibukannya sebagai seorang ibu tiga anak, kerjasama yang efektif dengan stafnya menjadi kunci kelancaran operasional hingga saat ini.

Saat ini, IT Telkom tengah mempersiapkan diri untuk bertransformasi menjadi Universitas Telkom, dengan target terealisasi pada tahun depan. Dalam transformasi ini, IT Telkom akan bergabung dengan Universitas Telkom Bandung, dan 14 program studi yang ada saat ini akan menjadi bagian dari Universitas Telkom Bandung.

Menurut Tenia, perubahan status dari institut menjadi universitas memiliki banyak manfaat. Selain dapat membuka lebih banyak program studi, perubahan ini tentunya akan memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat. Meskipun masih berstatus sebagai institut, jumlah mahasiswa IT Telkom sudah mencapai lebih dari 5.000. Setiap tahun, terdapat penambahan sekitar 1.300 mahasiswa baru dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Medan hingga Papua.

“Kami memiliki banyak lulusan SMK Telkom, dan sebagian besar dari mereka melanjutkan pendidikan ke IT Telkom. Mahasiswa kami berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dengan wilayah Barlingmascakeb menyumbang sekitar 30 persen dari total mahasiswa,” ungkap wanita yang lahir pada tanggal 30 Juni 1982 ini.

Menghadapi Persaingan

Dengan semakin banyaknya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang membuka program studi baru, institusi swasta menghadapi tantangan tersendiri. Di tengah munculnya PT baru di berbagai wilayah, IT Telkom memiliki keunggulan unik: 80 persen dari mahasiswanya sudah bekerja di berbagai anak perusahaan Telkom, bahkan sebelum mereka lulus.

“Mahasiswa memiliki peluang untuk magang di berbagai anak perusahaan PT Telkom. Bagi mahasiswa magang yang berkinerja baik, biasanya mereka langsung direkrut oleh perusahaan. Akibatnya, banyak mahasiswa kami yang sudah bekerja bahkan sebelum semester terakhir,” jelas Tenia.

Tenia juga menyatakan bahwa dirinya tidak gentar menghadapi persaingan ketat di antara institusi pendidikan tinggi saat ini. Ia mengingatkan bahwa sebagai institut yang terkait dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), IT Telkom selalu berkomitmen untuk menjaga kualitas. Selain itu, banyak program studi IT Telkom yang telah mencapai akreditasi yang baik, seperti Teknik Informatika, Rekayasa Perangkat Lunak, dan Teknik Telekomunikasi.

“Kami baru saja membuka program studi Bisnis Digital, dan respon dari masyarakat sangat positif,” tambahnya.

Tenia bergabung dengan IT Telkom sejak tahun 2007. Pada tahun 2021, ia menjadi Wakil Rektor 1 sebelum akhirnya menjadi rektor IT Telkom dua bulan yang lalu, menggantikan almarhum Dr. Arfianto Fahmi, ST., MT., IPM. Dengan tanggung jawab memimpin 170 dosen dan sekitar 200 staf IT Telkom, Tenia mengakui bahwa perannya memiliki beban besar dan memerlukan waktu yang cukup signifikan.

“Saya adalah orang yang selalu mengutamakan prioritas, sehingga hal-hal penting dan mendesak harus segera diselesaikan. Jika ada tugas yang dapat didelegasikan, saya mendelegasikannya agar semua dapat diselesaikan tepat waktu. Jujur, dua bulan pertama ini masih dalam periode penyesuaian dan fokus pada hal-hal internal kampus,” tutupnya.

Sumber : serayunews.com

Komentar

Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini

Baca Berita terkait