Sukses Ciptakan Teknologi Smart Garden pada Hidroponik Indoor, Mahasiswa Siapkan Riset Lanjutan !

Mahasiswa S1 Teknik Telekomunikasi, Ananta Febriansyah, Aditiya Widiyanti, Shidqi Naufal. Abdul Hamim Tohari, keempatnya sukses ciptakan teknologi smart garden pada hidroponik indoor. Riset yang dilakukan di laboratorium Switching (28/1), akan terus dikembangkan dan disempurnakan agar bisa diterapkan di masyarakat, khususnya yang berada di Kota Purwokerto.

Shidqqi Naufal selaku ketua tim riset teknologi Smart Garden pada Hidroponik Indoor, menjelaskan, bahwa teknologi hasil riset tim kami memang sengaja diciptakan untuk menjawab dari beberapa permasalahan yang sering terjadi pada pemilik kebun hidroponik, yaitu permasalahan mengenai perawatan tanaman, terkadang mereka lupa untuk menyiram tanaman, hal hasil tanaman yang mereka punya mati. Berbekal pengetahuan kami yang didapatkan selama perkuliahan di kampus Institut Teknologi Telkom Purwokerto dan permalasahan tersebut, kami mencoba meriset teknologi yang mampu digunakan oleh masyarakat luas, dan hasilnya jadilah teknologi seperti sekarang ini, jelasnya. (Xanax)

Komponen Mudah Dicari

Ananta dan Aditya menambahkan, untuk menciptakan teknologi ini sangat sederhana, tidak memerlukan beragam komponen alat yang beragam dan memusingkan, cukup mengandalkan sistem kerja arduino (Papan sirkuit berbasis mikrokontroler Atmega328), sensor soil moisture (Sensor kelembapan yang dapat mendeteksi kelembapan dalam tanah) sebagai komponen utama, sedangkan Relay 2 Channel (saklar yang dioperasikan secara listrik), pompa air, fitting, lampu UVa-Uvb (sinar UV), dan kabel jumper (kabel penghubung yang biasa digunakan untuk membuat rangkaian sistem) sebagai komponen pendukung, sudah bisa membuat teknologi smart garden hidroponik indoor. Untuk fungsinya sendiri, alat ini berguna untuk membantu penyiraman dan penyinaraan tanaman yang ditanam secara hidroponik, tambahnya.

Dosen pembimbing riset mahasiswa, Fikra Titan S.T., M.Eng., mengatakan, riset teknologi smart garden pada hidroponik indoor secara keseluruhan tidak ada permasalahan yang ditemukan pada alat, dan menurut saya teknologi ini sudah bisa diterapkan di masyarakat jika memang itu diperlukan. “Saya harapkan sih adanya teknologi ini bisa menjadi pemecah permasalahan dan berguna untuk masyarakat yang memiliki tanaman hidroponik. Untuk kelanjutan dari riset teknologi ini saya akan selalu mendorong agar mahasiswa bisa terus berinovasi terhadap beragam teknologi riset di era milenial seperti sekarang ini”, katanya.

Komentar

Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini

Baca Berita terkait