Bupati Banyumas Mendukung Riset Alat Deteksi Kesuburan Tanah

Senin (17/1), dua kelompok riset ITTP melakukan presentasi rencana penelitian alat deteksi kesuburan tanah kepada Bupati Banyumas. Kedua kelompok ini merupakan gabungan dosen yang terlibat dalam Kelompok Keahlian (KK) di Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE) serta Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID) ITTP.

Dr. Wahyu Pamungkas, S.T., M.T., Ketua KK menceritakan bahwa saat ini timnya sedang melakukan penelitian pembuatan alat deteksi kesuburan tanah, yang rencananya akan dikerjasamakan dengan Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas. 

Topik penelitian yang diangkat oleh tim KK FTTE ini ialah Sistem Monitoring Kesuburan Tanah berbasis teknologi Laura. Alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi karakter tanah yang cocok dengan jenis tanaman yang akan ditanam oleh para petani maupun masyarakat. Selain itu, alat ini juga bisa digunakan sebagai alat monitoring kesuburan tanah secara real time. Yang hasilnya akan di tampilkan dalam sebuah platform berbasis website berupa advice bahwa kondisi tanah yang dideteksi cocok dengan jenis tanaman apa saja.

Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein tertarik dengan penelitian yang dipresentasikan oleh tim ITTP. Beliau juga menyampaikan bahwa alat tersebut sangat potensial untuk diterapkan di Kabupaten Banyumas. Bahkan berpesan agar ada penempatan Best Transifer Station (BTS) Laura di beberapa titik lokasi.

“Pak Bupati menyambutnya dengan baik dan sempat memberikan pesan ke kami untuk segera menyelesaikan projek penelitian ini lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan oleh DIKTI yaitu 3 tahun. Oleh karena itu kami juga menyiapkan Plan B untuk mempercepat pelaksanaannya.”, ungkap Wahyu saat diwawancara.

Penelitian yang didesain dilaksanakan selama 3 tahun ke depan ini memang akan diikutsertakan dalam program hibah dari Kemendikbud Ristek. Saat ini Dr. Wahyu beserta tim yakni Aly Afandi, S.ST., M.T., Sigit Pramono, S.T., M.T., serta Sarah Astiti, S.Kom., M.M.,  sedang dalam tahap penyusunan proposal untuk disubmit.

“Karena proposal penelitian ini belum di submit, semoga saja bisa segera diselesaikan dan disubmit serta lolos pendanaan dari DIKTI. Sehingga penelitian ini bisa terealisasikan dan alat ini bisa digunakan oleh Dinas Pertanian juga masyarakat nantinya.”, jelasnya.

Projek penelitian alat deteksi ini juga telah mendapatkan support dari Telkom Corporate University (TCU) dan saat ini dalam proses pengadaan alat BTS. Menanggapi hal ini, Bupati Banyumas pun menyarankan agar Banyumas paling tidak memiliki 5 BTS yang pengadaannya dibantu dari TCU.

Wahyu Pamungkas berharap setelah bermitra dengan Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas, alat ini dapat digunakan oleh para petani serta masyarakat di Banyumas dalam mengetahui serta memonitoring kesuburan tanah. Sehingga akan membantu masyarakat meningkatkan kualitas produk pertanian mereka dengan penggunaan alat tersebut.

Komentar

Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini

Baca Berita terkait