Hackathon Banyumas 3.0 digelar di ITTP

Hackathon Banyumas 3.0 Nasional kembali digelar oleh kampus Institut Teknologi Telkom Purwokerto yang diselenggarakan pada tanggal 24-25 November 2018, akhir tahun lalu. Dengan mengambil tema unik yaitu “Ekonomi Kreatif”, berbeda dengan hackathon-hackathon banyumas yang sebelumnya digelar.

Kepala Bagian Kemahasiswaan Riyatno Purbo S.S., M.Hum., mengatakan, semangat para generasi milenial selalu ditandai dengan kemampuan mereka dalam mengelola teknologi era modern, salah satunya dengan pengetahuan mereka mengenai Information Technology. Kegiatan Hackathon Banyumas 3.0 yang digelar oleh kampus kami, merupakan komitmen kami untuk mengenalkan dan memberikan pemahaman luas akan perkembangan teknologi, “Saya harapkan para peserta bertanding dan menjunjung tinggi sportivitas, tak lupa mudah – mudahan pengetahuan mereka mengenai IT bertambah dan berkembang dengan pesat, digunakan untuk kegiatan positif tidak merugikan orang lain,” katanya.

Ketua panitia Faris menjelaskan, “Tahun ini memang sengaja dibuat berbeda karena kami belajar dari keadaan yang terjadi di masa sekarang. Kita harus paham bahwa di Indonesia saat ini tidak lagi hanya membutuhkan keterampilan dalam membuat program, melainkan pemahaman akan pasarlah yang justru menjadi kunci keberhasilan seorang ahli IT di era sekarang,” jelasnya. (Zolpidem)

Penilaian Berdasarkan Pada Kebutuhan Pasar

Dia menambahkan, untuk juri hackathon Banyumas 2018 adalah Anton Priyono, merupakan programmer dari NemoLab yang berfokus pada pengembangan start-up dibidang teknologi informasi. Anggit Pandu, ketua HIPMI cabang banyumas yang lebih berfokus pada penilaian kesesuaian program dengan kebutuhan pasar, dan terakhir adalah Uttian Ayuba pendiri sekaligus CEO B-tech yang bergerak di bidang pengembangan komputasi awan, tambahnya.

“Persaingan antara peserta berlangsung sengit, selama 24 jam penuh para peserta berlomba untuk menjadi yang terbaik. Ketika penjurian ada problem, tapi tidak menjadi permasalahan yang serius, yaitu para juri meminta penjelasan ulang dari beberapa peserta. Menurut juri, karya-karya yang dihasilkan memiliki ide yang sangat menarik, namun ada beberapa karya yang kurang memperhatikan realisasi program dan kebutuhan pasar,” jelas salah satu peserta dan peraih juara ke-3 Hackathon 2018, Alhamda Adisoka.

“Semoga kedepanya hackathon dapat memberikan manfaat yang lebih bagi para start-up di bidang teknologi informasi dan dapat di kembangkan di masyarakat luas,” tambahnya.

Hackathon 2018 telah berakhir dan memunculkan para peraih juara, yaitu tim AM Purwokerto pada posisi pertama, pada posisi kedua diraih oleh tim BIJI, sedangkan juara tiga diraih oleh tim KEBUT.

Komentar

Maaf, Anda tidak bisa menulis komentar di post ini

Baca Berita terkait